Eskalasi di Timur Tengah: Israel dan Hizbullah Bertukar Serangan di Lebanon

hizbullah

Ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap target Hizbullah di Lebanon Selatan pada 1 Oktober 2024. Serangan ini dilakukan setelah kematian Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, yang tewas dalam serangan udara sebelumnya oleh Israel. Israel memperluas serangannya, menargetkan stasiun televisi pro-Hizbullah di Beirut, yang semakin memperburuk situasi.

Hizbullah merespons dengan meluncurkan rudal ke wilayah Israel tengah, mengancam eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut. Ketegangan ini telah menyebabkan ribuan warga Lebanon mengungsi dari wilayah konflik, menimbulkan kekhawatiran akan perang skala penuh di kawasan Timur Tengah.

Pemerintah Israel menyatakan bahwa serangan ini adalah tindakan balasan terhadap meningkatnya ancaman dari Hizbullah, yang dianggap semakin provokatif dalam beberapa bulan terakhir. Di sisi lain, Hizbullah menyatakan serangan mereka sebagai tindakan pembalasan terhadap pendudukan Israel. Dewan Keamanan PBB menghadapi tekanan untuk merespons situasi ini dengan lebih tegas, sementara negara-negara besar di dunia menyerukan gencatan senjata dan solusi diplomatik sebelum konflik meluas​

Sementara itu, pengamat internasional khawatir bahwa ketegangan ini dapat memicu intervensi dari kekuatan-kekuatan besar lain di kawasan, seperti Iran yang mendukung Hizbullah, serta Amerika Serikat yang memiliki hubungan erat dengan Israel.

Related Articles

Responses